Jumat, 03 Mei 2013

HITAMKU part 2


Doni masih mematung didalam cafe, matanya menerawang lurus ke jendela. Betapa kagetnya dia melihat matan kekasihnya sedang bergandengan tangan menembus rintik hujan untuk berteduh di halte seberang cafe. “Dimana? Sini yuk gabung sama gue di club.” pesan singkat dari David. Tak perlu pikir panjang lagi Doni menghabiskan cappucino yang telah dingin lalu meninggalkan cafe dengan hati remuk-redam. Suara mesin motornya menderu memecah heningnya malam dan rintik hujan, dia memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
“Hai Doni! Sebelah sini.” sapa David. Doni hanya melambaikan tangan sembari berjalan menuju tempat David duduk. David duduk di bar dengan tequila didepannya. “Mau pesan apa? Biar gue yang pesanin.” ucap David. “Sama aja kaya lo.” tutur Doni. Suara musik bedegup kencang memekakan telinga. Doni masih terpaku mengingat apa yang dilihatnya di luar cafe dan itu membuatnya depresi. “Woy ngelamun aja! Ada masalah apaan? Cerita aja nggak apa-apa kali aja gue bisa bantu masalah lo.” suara David membuat Doni kaget. “Hahaha.. Bikin kaget aja lo! Gue baru aja putus sama cewek gue. Dia selingkuh sama Adit! Tau kan lo si Adit?”. “Ha? Adit si cupu dan dekil itu? Cewek lo bego amat sih mau-maunya sama cowok kaya gitu. Mending lo kemana-mana kali. Udah men nggak usah dipikirin lagi, kita have fun aja malam ini nggak perlu mikir macam-macam.” tutur  David.
Sinar matahari pagi menembus kamar melalui celah gorden kamar David. Doni mabuk berat semalam akhirnya David membawa Doni ke apartemennya untuk beristirahat. “Yang habis mabuk semalam tidurnya nyenyak banget deh hahaha.” goda David. “Gue mabuk semalam? Astaga gue nggak sadar hahaha.” cerocos Doni. Doni menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu turun untuk sarapan dengan David. David memasak untuk sarapan mereka agar tenaga Doni pulih kembali. David memberi perhatian layaknya kekasih terhadap Doni, Doni tidak menaruh curiga sedikitpun kepada David. Dia melahap sarapan yang ada didepannya. “Wah masakanmu enak sekali. Aku mau kalau setiap hari makan enak seperti ini.” sembari makan. Senyum David mengembang setelah masakannya dipuji oleh Doni dan dia hanya memandang Doni dengan mata sayunya.
“Dav, temani gue ke mall yuk gue mau beli baju.” Pesan singkat Doni. Motor Doni berderu-deru lalu memacunya menuju apartement David, ternyata David telah menunggu Doni di lobby dan mereka langsung menuju mall yang diingini. Setelah lama berkeliling memilih baju akhirnya Doni dan David menuju resto untuk makan siang. David begitu perhatian kepada Doni, semua makanan David yang memilihnya dan Doni hanya menurut saja.
Setelah kedekatan mereka sekian lama ternyata David menaruh rasa kepada Doni dan David takut untuk menyatakan perasaannya ke Doni, David hanya memendam perasaannya. Doni sekarang lebih sering clubbing dengan David untuk melepas penatnya. Suatu malam tidak disangka David menyatakan perasaannya ke Doni, Doni sangat kaget dengan pernyataan David. “Sekian lama aku bersama David ada perasaan yang sama ku rasakan. Apa ini rasa sayang sahabat atau lebih? Aku bingung! Aku harus apa? Apa aku harus menerima cinta David? David begitu perhatian kepadaku, aku merasa nyaman selama ini jika bersama dia.” pikirnya. “Aku menerima cintamu, Dav.” ucap Doni. “Serius? Lo terima cinta gue?” David kaget dengan pernyataan Doni.
Mereka akhirnya menjalin cinta dan menjadi sepasang kekasih. Mereka sangat bahagia saat menjalani hubungannya. Sempat terbesit dipikiran Doni dia merasa bersalah dengan menjalin hubungan dengan sesama jenis tetapi dia telah sakit hati dengan perempuan akhirnya dia melampiaskan dengan cara ini. “Lagi pula David lebih sayang sama gue daripada Mira. Dia perhatian sama gue lalu kenapa gue harus merasa bersalah? Ini pilihan gue! Gue yang akan jalani ini!” pikirnya. Bagi orang lain mungkin kami tidak normal tapi bagi kami mereka yang tidak normal dan kami normal. Ini pilihanku apapun resikonya aku harus menjalaninya.
Ini hitamku. Ini keadaanku yang sekarang. Aku tidak menyesal menjadi seperti ini.


-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar